Nasihat Ayah

 



Matahari mulai tenggelam tanda hari sudah malam dan adzan berkumandang. Aku segera menuju ke Masjid, Tapi sebelum ke Masjid aku harus bersiap-siap dahulu sembari menunggu kedua temanku Fara dan Deva. Selang 10 menit teman-temanku datang dan segeralah aku berpamitan pada ayah dan ibu. Langkah demi langkah aku tempuh dengan berjalan kaki menuju Masjid yang lumayan jauh untuk memenuhi panggilan Allah dan sesampainya disana aku segera mengambil air wudhu. Sholat Maghrib berjamaah pun dimulai, aku mengambil barisan paling depan karena ingin mendapatkan banyak pahala

10 menit pun berlalu, sholat para jemaah pun diakhiri dengan salam sebelum pergi aku berdoa kepada Allah “Ya Allah lancarkan lah rezeki hambamu, lindungilah kedua orangtua hamba dan jadikanlah hamba ini orang yang mendapat berkah di jalanmu agar aku selalu bersama-Mu. Amin ya allah,” Doa ku dengan sungguh-sungguh dan ikhlas. Aku dan teman ku pun pulang ke rumah, tapi sebelum aku pulang ibu menyuruhku membeli beberapa teh untuk ayah. Karena akhir-akhir ini ayah sedang kelihatan lelah karena mungkin pekerjaan ayah sebagai seorang kuli bangunan. Setelah membeli beberapa bungkus teh celup aku segera pulang ke rumah, setibanya di rumah aku langsung ganti baju dan belajar.

Ayah pernah berkata pada ku “Adi, ayah ingin bilang sesuatu sama kamu” ucap ayah sambil duduk di kursi yang terbuat dari rotan.
“bilang apa ayah?” tanya ku heran.
“kamu tau ayah ini seorang kuli bangunan, ayah ingin saat kamu saat dewasa nanti bisa lebih baik dari ayah. Dulu masa kecil ayah itu sangat sengsara harus tinggal di rumah yang hampir rubuh, bapak dan ibu ayah harus membanting tulang demi ayah dan adik ayah. Ayah ingin kamu bisa lebih baik dari ayah, nak jadilah apapun yang kamu mau asal kamu menyukainya dan tidak bosan melakukannya” cerita ayah dengan menitihkan air mata.
“apa benar itu?” jawab ku tercengang kaget.
“Benar, nak maka dari itu kamu harus rajin belajar dan berdoa kepada Allah supaya kamu bisa sukses gak hidup sengsara.” jawab ibu sambil membawakan segelas teh hangat.Dan dari situlah niat ku muncul. Menjadi orang sukses dan membuat ayah serta ibu bangga kepadaku, aku telah belajar dari kesengsaraan dan mendapatkan apa yang aku cari. Aku telah mendapatkan banyak prestasi dari sebuah piala, piagam penghargaan dan lain-lain. Aku sangat bersyukur kepada allah yang telah memberiku ayah seorang kuli bangun dan dari nasihat ayahlah aku bisa menjadi sukses.


Komentar